Review Bus Double Decker Agra Mas Jakarta Malang
Setelah menemukan tempat duduk, kami menyusun barang bawaan yang kami bawa ke dalam. Hanya satu tas backpack saja yang masuk bagasi. Sementara tas yang berisi laptop, kamera, dan cemilan kami bawa masuk ke kabin. Bagaimana ulasan pengalaman naik bus double decker Agra Mas Jakarta Malang? berikut ulasan lengkapnya.
Harga Tiket Bus Double Decker Agra Mas Jakarta Malang
Saya membeli tiket bus melalui aplikasi tiket.com, untuk suite class harganya RP 568.000 sementara untuk tipe double decker harganya RP 406.000. Sesuaikan saja dengan kebutuhan, menurut saya tipe double decker saja sudah nyaman, namun saya pribadi ingin coba naik yang suite class. Mengapa memilih untuk berangkat dari Terminal Pulogebang? karena paling dekat dengan kosan di Jakarta Timur.
Jadwal keberangkatan Bus Double Decker Agra Mas Jakarta Malang
Jadwal keberangkatan tipe bus suite class pada pukul enam sore, sementara untuk bus double decker berangkat pada pukul tujuh. Hanya selisih satu jam saja, tapi waktu keberangkatan tipe double decker menurut saya lebih menguntungkan, untuk yang muslim bisa salat maghrib sebentar di masjid terminal Pulogebang lantai satu.
Fasilitas Bus Double Decker Agra Mas
bus suite class |
bus double decker |
Mengapa dinamakan bus double decker? Karena decknya ada dua lantai. Sehingga bus nampak lebih besar bodynya, perhatikan foto bus yang saya unggah, terlihat sekali perbedaan ukuran bus suite class dan bus double decker. Jumlah ban yang dipakai bus double decker lebih banyak. Enam buah ban.
Saya duduk di lantai dua melalui anak tangga. Penilaian pertama saya adalah kursi duduknya lega, kaki bisa selonjor karena ada sandaran kaki di bagian bawah. Kalau fasilitas seperti AC, colokan, dan lampu baca di kursi sudah biasa kita temukan di bus pada umumnya. Penumpang juga diberikan selimut dan bantal kecil, wangi dan bersih.
Saya cek toilet bus di lantai satu kondisinya bersih, terdapat westafel kecil dan kaca cermin. Lalu di dekat toilet ada dispenser yang dapat digunakan oleh penumpang untuk nyeduh kopi atau menghangatkan bubur. Oh ya, penumpang juga diberikan snack ringan dan super bubur kemasan.
Saat mencetak tiket di loket terminal tadi, setiap penumpang akan mendapatkan voucher makan. Jangan sampai hilang, soalnya penting untuk ditukarkan ketika bus mampir ke rumah makan.
Cerita Perjalanan Singkat Jakarta Malang hanya 12 jam saja
"di bus boleh ngobrol gak?" tanya dia. "ya boleh, tapi pelanin suaranya. Saya pernah ditegur kondektur karena berisik ketika traveling ke jogja sama anak komunitas" jawab saya. "eh emangnya di bus ada kondektur?" tanya dia memastikan. "Bukan kondektur bus, waktu ke jogja dulu kami naik kereta. Eh iya juga ya, di bus ada kondektur juga gak ya? bedanya sama kernet apa?" malah saya yang bingung.
"ini busnya kira-kira mampir ke tempat makan jam berapa?" tanya dia. "biasanya sih tengah malam. makanya kamu tadi kusarankan makan dulu sebelum berangkat, makan gak?" jelas saya. "makan kok" jawabnya singkat. "Banyak?" lalu dia menjawab dengan kode menggeleng. Lampu di dalam bus dimatikan, suasana menjadi hening karena banyak penumpang terlelap.
Obrolan kami berhenti sekira pukul sembilan malam. Sebelum berangkat saya minum pil antimo, efek ngantuknya mulai terasa. Tengah malam, pukul 12 lampu kabin menyala. Bus berhenti di rumah makan kendil mas kawasan Batang Jawa Tengah. Saya melihat bus agra mas tipe suite class sudah sampai duluan di Rumah makan ini.
Kalau dilihat dari menu makannya, Saya bisa bilang puas sih. Ada ayam goreng, telur dadar, tempe, sop, dan buah semangka. Lebih puas lagi ketika perjalanan pulang dari Malang ke Jakarta, saya juga naik bus yang sama. Menu makannya lebih banyak pilihan. Nanti deh, kapan-kapan saya ulas reviewnya. Sekalian mau curhat pesawat dari Jakarta ke Pangkalpinang yang mengalami perubahan mendadak.
Setelah selesai makan malam, kami lanjut terlelap. Singkat cerita, bus berhenti di redbus lounge Surabaya pukul 5.30. Loh kok malah Surabaya? Ya kan jalur darat Jakarta ke Malang itu kebanyakan via Surabaya. Penumpang yang turun di Surabaya juga lumayan banyak. Saya perhatikan lima orang.
Setelah selesai menurunkan penumpang di Surabaya, bus kembali melesat masuk ke jalan tol. Pemandangan gunung Arjuno dan Welirang menjadi latar yang indah di perjalanan kami. "Tertarik naik gunung gak?" tanya saya. Responnya justru tidak tertarik, ah yasudah tidak perlu dipaksa. Apa mungkin karena rumahnya berada di kaki gunung kali ya? jadi kalau naik gunung tidak terlalu antusias.
Baiklah saya mau lihat dulu reaksinya sepulang dari Bromo, mungkin saja berubah. Sama seperti ketika saya balik dari gunung papandayan, awalnya coba-coba malah penasaran ingin naik ke gunung lainnya. Kebun Edelweiss di Papandayan membuat saya suka dengan kegiatan treking.
Papandayan waktu itu, syukurlah saya pertama kali naik gunung ketika langit cerah. Masih terbayang langit jingga beserta hamparan awan bak kapas yang mengambang di hutan mati papandayan, begitu mempesona. Tidak akan lupa juga dengan keusilan babi hutan yang mengobrak-abrik tenda, serta syahdunya suasana tegal alun.
Tepat pukul tujuh pagi kami tiba di Terminal Arjosari Malang. Bersiap untuk eksplor singkat di malang selama satu hari sebelum berangkat ke Bromo dini hari esok. Tidak banyak tempat yang kami datangi di Kota Malang, gara-gara tidak ada satupun rental motor yang masih ready, semuanya penuh dirental.
Bersambung baca di : one day trip bromo dari Malang
0 komentar