Mencari Baju Kurung Melayu di Tanah Abang
Sebuah event besar menanti beberapa bulan ke depan, mengharuskan saya dan seorang teman menggunakan gaun khas daerah. Keputusaan pun kami sepakati bersama yaitu menggunakan baju kurung khas melayu. Ada alasan khusus mengapa kami memilih baju kurung. Pertama karena kami berasal dari suku melayu, ada rasa bangga dan takjub dengan budaya kedaerahan asal. Pertimbangan kedua karena baju kurung mudah dipadukan dengan kain dan beragam aksesoris. Biasanya masyarakat Sumatera Selatan memadukannya dengan songket dan tanjak.
Ada lagu khas sumatera selatan yang salah satu liriknya menyematkan kata baju kurung. Judulnya petanglah-petang.
Petang lah petang menyilap lampu
Ambik kusitan di pucuk mija
Petang lah petang kemane aku
Dunie umbang dek bebadah
Baju kurung bekancing tige
Di batak endung ke selangis
Amunlah urung ancaman kite
Alangkah panjang karang tangis
Kepiat berlinang-linang
Mati disambar burung binti
Siang tekinak malam tekenang
Dibatak tiduk menjadi mimpi
Kembali ke topik awal. Tidak sulit menemukan baju kurung khas melayu, tinggal buka saja aplikasi belanja online. Semua serba mudah di era digital. Namun saya mau coba cari langsung di pasar. Sekalian mengisi aktivitas di sela libur panjang. Pikiran saya langsung mengarah ke Pusat Grosir Tanah Abang, pusat grosir yang katanya terbesar di Asia Tenggara.
Apakah ada yang menjual baju kurung untuk pria di Tanah Abang? Ada, meskipun saya mesti berkeliling dulu dari gerai ke gerai, blok ke blok, dan lantai ke lantai. Sekalian cuci mata, rupanya di sini lengkap ada pusat belanja batik, pusat belanja bahan, pusat belanja kebaya, dan sebagainya.
Saya rasa tidak perlu menjelaskan detail cara menuju Pasar Tanah Abang, mudah sekali karena sudah terkoneksi dengan stasiun KRL. Keluar dari stasiun Tanah Abang kita bisa berjalan menyusuri jembatan penyeberangan yang langsung mengarah ke Pusat Grosir Tanah Abang. Namun hati-hati dengan barang yang kita bawa. Dalam situasi ramai pengunjung, banyak copet yang beraksi.
Setelah melewati jembatan penyeberangan kalian akan memasuki blok CTA atau central tanah abang. Di lokasi ini banyak gerai yang menjual baju kebaya dan gamis, harganya juga terjangkau mulai dari seratus ribuan. Ada berapa blok di Pasar Tanah Abang? Kalau searching di internet jawaban yang paling sering muncul yaitu tujuh. A sampai G.
Untuk yang baru pertama ke Pasar Tanah Abang bakal bingung sih karena luas banget, perhatikan saja papan penunjuk jalannya. Untungnya setiap gerai selalu mencatumkan alamat blok, lantai, dan nomor gerainya. Blok yang paling ramai itu Blok A dan B. Saya pun fokus mencari barang
yang dicari hanya di blok A saja. Kalau kalian dari stasiun KRL, agak
jauh berjalan ke blok A.
Blok A lantai Basemen Tanah Abang, Grosir Tekstil atau Bahan
Setibanya di Blok A, karena penasaran saya mulai menjelajah dari lantai Basemen. Kalian kalau mau cari bahan di sini berlimpah, ada juga gerai yang menjual kain songket. Namun barang yang saya cari tidak ada di sini. "kalau di basement yang dijual banyak bahan bang, kalau mau cari baju kurung coba ke lantai SLG" kata seorang penjual.
Gerai Ramayana di Tanah Abang yang menjual Baju Kurung
Saya pun beranjak ke lantai SLG. Kalau keterangan di direktori lift menyebutkan lantai SLG khusus untuk fashion remaja, Busana kerja, dan busana muslim. Setelah berjalan mengamati tiap gerai, baju kurung yang saya cari belum ketemu juga. Tidak ada gerai yang memajang baju kurung pria. Akhirnya saya menyerah, bertanya kepada salah seorang penjual. "Oh kalau mau cari baju kurung pria coba deh ke Ramayana di dekat eskalator". Eh saya membatin kenapa tidak nanya dari tadi ya :(
Pas nyampe di gerai Ramayana, langsung melihat pajangan baju kurung pria berwarna hijau. Lega, akhirnya nemu juga. Ada varian warna putih, merah, cokelat, dan navy. Harganya 150 ribu dengan satu set baju dan celana. Baiklah langsung bungkus deh.
Blok A Lantai 2, Grosir Batik
Setelah dapat barang yang dicari, saya tidak langsung pulang. Mampir sebentar ke lantai 2 di mana banyak pilihan batik. Tapi kalau mau mampir ke semua lantai pasti bakal capek, apalagi mampir ke semua blok di Tanah Abang. Saran saya kalau kalian mau ke sini tentukan dulu mau fokus ke blok yang mana. Misal mau cari barang oleh-oleh khas haji dan umroh bisa melipir ke blok F.
Tulisan kali ini tidak direncanakan dengan matang. Foto yang saya ambil seadanya. Ketika berada di dalam gerbong KRL, terpintas di kepala kayaknya seru juga kalau dipost. Saya teringat teori membentuk premis, karakter + tujuan + halangan. Di sini karakternya adalah saya, tujuannya ingin menggunakan baju kurung di sebuah event, halangannya susah menemukan baju kurung di Pasar Tanah Abang.
Keresahan-keresahan inilah yang bisa menjadi ide tulisan di blog ini, keresahan yang kadang menjadi keresahan orang lain. Bisa jadi jalan bagi pembaca blog ini mampir. Mudah-mudahan postingan ini bisa membantu. Salam.
0 komentar