Solo Traveling ke Nusa Penida
Berpergian seorang diri atau solo traveling adalah pengalaman yang wajib dicoba. Ada anggapan jika traveling sendirian itu merupakan akibat dari tidak mempunyai teman atau terlalu introvert. Anggapan tersebut menurut saya salah. Saya pribadi menyukai solo traveling karena bisa bebas menentukan arah dan tujuan. Lalu manfaat lainnya adalah saya lebih banyak waktu berinteraksi dengan warga lokal. Kisah lengkapnya tidak saya tulis di blog ini, karena segmennya yang berbeda. Blog ini lebih menonjolkan sisi informatifnya saja.
Biasanya teman-teman terdekat merespon kecewa setelah saya traveling sendirian "kenapa gak ngajak-ngajak?" atau "kenapa gak ngabarin kalo ke sini? kan aku bisa nemenin keliling" respon seperti ini diberikan oleh teman yang tinggal di kota yang saya datangi. Itulah alasan kenapa saya tidak megupdate sosial media ketika saya traveling, menghindari respon seperti itu karena saya benar-benar ingin berpergian sendirian.
Menurut Saya, Pulau Bali adalah tempat yang paling aman jika kalian ingin mencoba melakukan perjalanan seorang diri. Akses informasi yang melimpah, sewa kendaraan di mana-mana, dan penginapan yang banyak pilihan dari kelas ekonomis hingga kelas mewah. Flashback catatan perjalanan pada tahun 2018 yang lalu, saya pernah melakukan solo traveling ke Nusa Penida. Pada blogpost ini saya akan mengulas secara lengkap, mudah-mudahan membantu teman-teman yang ingin melakukan hal yang serupa.
Tips Solo Traveling ke Nusa Penida
Apakah bisa mengunjungi pulau ini selama satu hari saja? bisa banget, kalian bisa menumpang kapal cepat di pagi hari lalu kembali ke Pulau Bali pada penyeberangan terakhir di sore hari. Karena agak riskan ketinggalan kapal, saya sarankan buatlah Itinerary sederhana sebelum berangkat ke Nusa Penida. Itinerary ini sebagai time keeper, minimal kita tahu harus meninggalkan sebuah destinasi maksimal jam berapa.
Waktu satu hari di Nusa Penida tidaklah cukup untuk mengunjungi semua destinasi. Jadi tentukanlah destinasi prioritas yang paling ingin dikunjungi. Waktu itu saya harus rela tidak berkunjung ke diamond beach dan tidak turun ke bawah Pantai Kelingking karena waktunya tidak cukup. Kalau mau lebih puas, Traveling Nusa Penida selama dua atau tiga hari saja karena di Pulau ini terdapat penginapan.
Penyeberangan ke Nusa Penida
Untuk menuju Nusa Penida, Saya menyeberang dari Dermaga di Pantai Sanur. Kabar baiknya saat ini kondisi Dermaga kian nyaman setelah direnovasi. Tidak seperti saat saya datang pada tahun 2018 yang masih harus siap basah-basahan sebelum naik ke atas kapal :D.
Banyak penyedia jasa kapal cepat menuju Nusa Penida, seperti El Rey, Maruti, Sri Rejeki, dan lain-lain. Saat itu saya menggunakan kapal cepat El Rey Junior dan langsung memesan tiket PP melalui whatsapp. Saat ini tarif untuk menyeberang ke Nusa Penida adalah Rp 100.000 untuk sekali jalan dan Rp 200 ribu untuk pulang-pergi.
Sewa motor nusa penida
Untuk transportasi selama di Nusa Penida, saya menyewa sepeda motor. Tarif sewanya adalah Rp 75.000 per hari. Biasanya setelah penumpang keluar kapal, banyak orang yang langsung menawarkan motornya untuk disewa :D. Kabar baiknya kondisi jalan di Nusa Penida sudah jauh lebih baik dibanding tahun 2018 yang banyak berlobang. Terdapat satu SPBU yang letaknya di dekat pintu keluar Dermaga Nusa Penida, saya sarankan kalian mengisi bensin penuh terlebih dahulu.
Itinerary traveling Nusa Penida satu hari
1. Memotret Sunrise di Pantai Sanur
Menikmati Sunrise di Pantai Sanur sebelum berangkat ke Nusa Penida adalah hal yang wajib. Menurut Saya, Pantai Sanur adalah tempat terbaik untuk menikmati keindahan matahari terbit di Pulau Bali. Saya tiba sekitar pukul 05.30 WITA, langit masih agak temaram namun sudah banyak pengunjung yang berdatangan.
Semburat Jingga memencar di ufuk timur, perlahan terlihat matahari naik ke cakrawala. Saya langsung mencari posisi terbaik untuk memotret, sayang jika momen ini terlewatkan, indah sekali. Gunung Agung juga terlihat di kejauhan, semakin menambah magis suasana pagi yang syahdu di Pantai Sanur.
2. Perjalanan Kapal Cepat Nusa Penida
Lama perjalanan kapal cepat sekitar satu jam saja, keberangkatan pertama yaitu pada pukul 08.00 WITA. proses Check in dapat dilakukan satu jam sebelumnya. Saat di kapal, saya bertemu dengan empat teman baru yang berasal dari Surabaya. Kami pun mengeksplore Nusa Penida bersama-sama. Saat tahun 2018 kondisi sinyal di Nusa Penida masih susah, jadi saya beruntung ketemu teman yang bisa diajak mikir ke mana kira-kira arah jalan ke Pantai Kelingking dan Broken Beach yang banyak simpangannya wkwk.
3. Pantai Kelingking
Tujuan pertama Kami saat itu adalah Pantai Kelingking, pantai unik yang populer sekitar tahun 2017. Ciri khas pantai ini adalah tebing yang menjorok ke laut dan katanya mirip seperti bentuk jari kelingking. Kalau diperhatikan lagi lebih mirip bentuk dinosaurus sih.
Jangan harap bisa berfoto dan membuat video cinematic di pantai ini saat musim liburan. Karena ramainya minta ampun, untuk sekedar meniti anak tangganya saja harus antri. Itulah mengapa saya memutuskan untuk tidak turun ke bawah, meski pasir pantainya terlihat mengagumkan dan menggoda untuk dijelajahi.
4. Angel's Billabong
Tujuan Kami selanjutnya adalah Angel's Billabong. Entahlah kenapa tempat ini dinamakan seperti ini, mungkin untuk memantik minat turis mancanegara untuk datang kali ya. Ada sebuah cekungan di bibir pantai yang berkarang, cekungan tersebut membentuk sebuah kolam alami. Namun sangat tidak disarankan untuk mandi di tempat ini karena ombak tinggi bisa saja datang tiba-tiba dan menyapu seisi kolam.
5. Broken Beach
Lokasi Broken Beach dan Angel's Billabong ini berdekatan. Kita tidak perlu berpindah tempat parkir untuk menuju Broken Beach, cukup berjalan kaki saja sekitar seratus meter. Saya harus berpisah dengan keempat teman yang lain di tempat ini, karena mereka memesan tiket menyeberang ke Bali jam dua siang, sementara saya memesan tiket jam empat sore. Jadilah saya melanjutkan petualangan ini sendirian lagi :D
Broken Beach atau Pantai Rusak dalam bahasa, dinamai seperti itu karena terdapat lubang besar seperti terowongan yang terbentuk secara alami. Lubang ini terbentuk karena abrasi akibat ombak air laut. Pantai ini dikenal juga dengan istilah Pasih Uug oleh warga lokal.
6. Crystal Bay Nusa Penida
Crystal Bay adalah tempat terakhir yang saya datangi sebelum kembali ke Pulau Bali. Pantai berpasir dengan air laut birunya yang jernih. Kita bisa berenang dan snorkeling di sini, jadi saya sarankan kalian membawa baju ganti jika hendak berkunjung ke Nusa Penida. Pukul tiga sore saya beranjak kembali ke Dermaga, mengingat jadwal kapal cepat yang saya pesan pukul empat sore. Saya menggunakan kapal yang sama yaitu El Rey.
Jika kalian ingin mencoba traveling sendirian, mungkin Nusa Penida bisa menjadi pilihan karena kemudahan akses dan keindahan alamnya yang mengangumkan. Semoga artikel ini bermanfaat :) salam takzim.
0 komentar