Serba-serbi Tebet Eco Park, Berikut Jam Buka dan Cara ke Sana
Belum lama ini Jakarta kembali mempunyai ruang terbuka hijau (RTH) yang baru saja selesai direvitalisasi, terletak di bilangan Tebet, Jakarta Selatan. Nama tamannya adalah Tebet Eco Park atau Taman Honda Tebet. Setelah resmi dibuka pada bulan April yang lalu, taman ini selalu ramai oleh pengunjung.
Pada salah satu postingan laman instagram @tebetecopark , dijelaskan bahwa jam buka taman setiap hari dari jam enam pagi dan tutup jam tujuh malam. Untuk menuju Tebet Eco Park sangat mudah caranya, karena lokasinya yang berada di dekat pemberhentian transportasi publik. Pengunjung dapat menggunakan KRL menuju Stasiun Tebet, lalu melanjutkan perjalanan dengan Mikrotrans Jak-18. Bisa juga turun di Stasiun Cawang yang berjarak 600 meter dari taman.
Bagi pengguna busway, bisa turun di Halte Tebet BUMD, lalu berjalan kaki sekitar 300 meter ke lokasi taman. Pengunjung juga dapat menggunakan kendaraan pribadi, namun parkir yang tersedia terbatas di Plaza Utara, pengunjung yang ramai membuat pengelola taman bahkan menyediakan lokasi parkir tambahan di area rusun.
Plaza Utara dan Plaza Selatan Tebet Eco Park
Taman Tebet ini cukup luas untuk ukuran taman kota, saat datang pertama kali saya takjub dengan jembatan yang menghubungkan sisi utara dan sisi selatan taman. Jembatan berwarna merah ini khusus untuk pejalan kaki yang dibangun melintasi jalan Tebet Barat IX.
Saya menggunakan sepeda motor ketika berkunjung, lalu parkir di area plaza utara. Bagi pengunjung yang ingin salat tersedia mushola di Plaza Utara dan Selatan. Toilet yang bersih juga menjadi penunjang fasilitas taman ini.
Saya menyukai penataan taman di sisi utara, Selain tanaman hias tersusun estetik, terdapat Pohon Eukaliptus yang tinggi menjulang dan berdaun rimbun tumbuh berjejer di pinggir sungai kecil. Pohon Ekaliptus yang berada di Taman Tebet ini terbilang unik, kulit batangnya berwarna-warni ada yang kemerahan, cokelat, dan hijau. Setelah browsing rupanya pohon ini bernama Eucalyptus Deglupta yang mendapatkan julukan pohon pelangi.
Di sudut taman terdapat spot gundukan tanah seperti bukit kecil yang ditumbuhi rerumputan hijau. Tidak jauh dari sana terdapat lemari perpustakaan mini bookhive Jakarta. Untuk berkeliling taman, terdapat jalan setapak yang beraspal, sepertinya bisa digunakan untuk area jogging trek. Namun kalau pengunjung ramai seperti ini, saya rasa segan untuk berlari di area ini.
Satu jam lamanya saya berada di sisi utara, saya pun berjalan menaiki jembatan yang diberi nama infinity link bridge. Pengunjung tumpah ruah melalui jembatan ini, kalau mau memasang tripod di atas jembatan ini saya rasa percuma saja. Karena jembatan ini bergoyang dan akan membuat fokus kamera tidak stabil. Saya pun memasang mode shutterspeed tinggi supaya tidak blur.
Kalau memilih sisi mana yang paling nyaman di Taman Tebet, saya lebih menyukai sisi utara. Kenapa? karena sisi selatan pengunjung lebih ramai karena terdapat area bermain anak-anak. Perosotan, Trampolin, hingga jungkat-jungkit ada di Plaza Selatan.
Jalan setapak di Sisi Selatan lebih instagramable karena terbuat dari kayu dan di sekitarnya dihias tumbuhan sejenis rasau. Karena jalannya bagus untuk difoto jadinya banyak yang berhenti dan menghalangi pejalan kaki yang lain :D. Sisi Selatan ditumbuhi pohon Trembesi yang berbatang tebal dan berdaun rimbun. Selain itu terdapat tanaman pisang hias di sudut taman.
Kekurangan Tebet Eco Park adalah sungai/kali kecil yang mengalir di sepanjang taman. Selain berwarna gelap, airnya mengeluarkan bau yang tidak sedap. Saya rasa persoalan ini masih membayangi semua kali di Jakarta, entah bagaimana caranya, semoga saja bisa dibenahi. Saya rasa lampu tamannya juga masih perlu ditambah :D
Untuk para pengunjung yang datang saya harap kesadarannya untuk tidak merokok di area taman :) di beberapa titik taman juga tersedia tempat sampah, jadi buanglah sampah kalian untuk menjaga taman ini tetap bersih dan indah. Tangan kalian jangan jahil membuat vandalisme di area taman ya !.
Bravo Pemda DKI Jakarta, semoga makin baik dan makin banyak taman seperti ini di Jakarta :) saya mendukung hastag #kembaliketaman yang digaungkan. Salam Takzim.
0 komentar