Solo Traveling ke Purwakarta dengan Kereta Api Lokal
Waduk Jatiluhur menjadi tujuan pelarian singkat sabtu lalu. Penulis tertarik mengunjungi waduk ini setelah membaca Novel Negeri Para Bedebah yang mempunyai latar tempat salah satunya di Waduk Jatiluhur. Ya namanya juga cerita fiksi tentunya tidak betulan ada rumah keluarga Thomas di Waduk Jatiluhur, pun andai di sana ada yang namanya Thomas bukanlah Thomas penasihat keuangan yang berupaya menyelamatkan bank semesta dengan negosiasi dana talangan dari kementerian. Fiksi tetaplah fiksi, meski seseru apapun ceritanya.
Ulasan singkat Tere mengenai Waduk Jatiluhur membuat penulis tertarik mendatangi waduk ini. Lokasinya terletak di Kabupaten Purwakarta-Jawa Barat, jika diilihat di google maps jaraknya sekitar 100 km dari Jakarta dengan waktu tempuh sekitar tiga jam dengan berkendara motor. Karena motor penulis tidak terlalu mumpuni untuk jalan jarak jauh, jadilah penulis mencari alternatif lain yaitu menuju Kota Purwakarta terlebih dahulu dengan kereta api lalu dilanjutkan dengan menumpang angkot. Berangkat sama siapa ke sana? Sendirian saja atau solo traveling ke waduk Jatiluhur.
Tiket KA Lokal Walahar Ekspress
setting pencarian tiket |
Thanks to missnidy.com atas ulasan yang informatif mengenai pengalamannya menggunakan KA Lokal ke Bandung. Penulis pun mencoba memesan melalui aplikasi KAI Akses namun hasilnya "jadwal tidak ditemukan" , rupanya kita harus mengubah pengaturan pencarian dari KA Antar Kota ke KA Lokal terlebih dahulu.
jadwal bisa berubah, cek kai akses |
Nama kereta api yang penulis gunakan adalah Walahar Ekspress dengan rute Cikarang menuju Purwakarta. Ada banyak pilihan jam keberangkatannya dari yang paling awal pada pukul 5:45 dan yang terakhir pukul 18:45. Karena mempertimbangkan waktu untuk menuju Cikarang sekitar satu jam, Penulis mengambil keberangkatan kedua pada pukul tujuh pagi.
Lalu untuk tiket pulang dari Purwakarta ke Cikarang, Penulis memilih untuk mengambil jam keberangkatan terakhir pada pukul 17:45 WIB. Untuk pembayaran terdapat dua metode yaitu QRIS atau linkaja. Penulis sendiri menggunakan linkaja dengan biaya Rp 8.000 (PP).
Bukannya justru PR lagi ya ke stasiun Cikarang? bagi penulis tidak terlalu masalah karena letak kos dekat dengan stasiun Jatinegara jadi bisa pakai krl pukul 5:30 WIB menuju Cikarang dan tiba pada pukul 6:20 WIB. Masih aman dan tidak perlu khawatir ketinggalan kereta ke Purwakarta. Bagi sobat yang ingin mencoba silahkan survei dulu jadwal KRL dan KA lokalnya, sandingkan dan estimasikan sendiri waktunya:). Semua jadwalnya ada di KAI Akses, lengkap !.
Lalu bagaimana syarat berpergiannya apakah harus menyertakan hasil tes antigen ketika masuk ke dalam kereta? Yang penulis alami sendiri tidak ada syarat tersebut dan tidak diminta saat melakukan boarding, tidak seperti KA antar Kota pada umumnya. Namun tentunya kita harus tetap memperhatikan kesehatan masing-masing, kalau kondisi kurang fit janganlah memaksakan untuk pergi. Jangan lupa juga memakai masker dan membawa hand sanitizer.
Cerita perjalanan ke Purwakarta
Tidak banyak perlengkapan yang penulis bawa saat traveling ke Purwakarta sabtu lalu. Tas backpack 15 liter yang penulis gunakan hanya berisi satu lembar baju cadangan, kamera, satu buku, cover bag, dan payung (musim hujan, sedia payung wkwk). Penulis berjalan kaki sekitar 1 kilometer dari kos menuju Stasiun Jatinegara pukul lima pagi. Jalanan masih sepi dan angkot belum ada yang melintas sepagi itu.
peron stasiun jatinegara |
KRL yang ditunggu datang tepat waktu, tempat duduk nampak lengang hanya sedikit yang terisi. Situasi yang berbanding terbalik saat hari kerja yang penuh sesak. Penulis tiba di stasiun Cikarang pukul 6:20 dan harus tap out dulu dari peron kedatangan penumpang KRL. Setelah itu penulis mengikuti papan penunjuk arah menuju tempat boarding KA lokal. Tidak perlu cetak-cetak lagi, tinggal tunjukan saja e-ticket yang sudah mempunyai barcode.
stasiun cikarang |
meja pengecekan tiket KA Lokal |
Penulis langsung memasuki kereta dan mencari tempat duduk 13E yang penulis pilih saat memesan tiket. Rupanya tempat duduk yang dipilih menghadap ke belakang (bukan menghadap ke moncong kereta). Bukan masalah besar sih, tapi lebih nyaman aja kalau duduknya se arah dengan arah lajunya kereta. Syukurlah penumpangnya sepi saat itu, penulis bisa duduk di kursi nomor 14 dan bisa selonjoran hehehe.
Komposisi tempat duduk kereta 2-3 hadap-hadapan sama seperti kereta api kelas ekonomi pada umumnya. Ada dua colokan untuk ngecas dan WCnya bersih loh. Lama perjalanan sekitar 1,5 jam saja dan kereta api ini akan berhenti di tiap stasiun kecil. Penulis tidak menghitung sudah berapa kali keretanya berhenti saking banyaknya.
Sudah ada pagarnya |
Sekitar pukul 8.40 kereta api Walahar Ekspress tiba di Stasiun Purwakarta. Bangkai kereta yang bertumpuk menjadi pemandangan yang familiar di stasiun ini. Penulis langsung keluar stasiun dan celingukan mencari angkot nomor 03 menuju terminal Ciganea.
Bersambung dan silahkan baca lanjutannya di : Solo Traveling ke Waduk Jatiluhur.
7 komentar
wah bisa one day trip dari jakarta ya
BalasHapusbisa banget, berangkat subuh dari jkt ke cikarang, lanjut naik KA lokal ke purwakarta. baliknya sore. yg penting udh beli tiketnya kak
HapusIh kak tapi skrg kereta ke cikarang adanya 7.30 masa 😭😵😣
BalasHapuskrl yang jam 5.30 gak ada lagi? sayang banget, ke purwakartanya harus naik yg jam 11 berarti
HapusKak mau tanya dari solo ke purwakarta lewat rute ke jakarta atau bandung ya?
BalasHapusSetauku kereta dari solo itu rutenya gak ada yg mengarah ke bandung/purwakarta. opsi paling tepat kamu transit. Contoh misalnya kamu naik senja utama/bangunkarta/mataram/dll jurusan solo-jkt, nanti kamu turun di stasiun bekasi lalu lanjut naik angkutan ke purwakarta.
Hapuspostingan di atas hanya membahas kereta api lokal dari cikarang ke purwakarta saja :)
atau kalau mau lebih ringkas cari saja bus dari solo ke purwakarta :) pesan di redbus, traveloka, dsb.
Hapus