Kikim Area merupakan penamaan kawasan 5 Kecamatan yaitu Kikim Timur, Kikim Barat, Kikim Tengah, Kikim Selatan, dan Kecamatan Pseksu yang termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Lahat. Lokasinya sekitar 250 km dari Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kawasan ini digadang-gadang akan memisahkan diri dari Kabupaten Lahat dan akan membentuk Daerah Otonom Baru (DOB) Kikim Area. Namun entah sampai mana prosesnya, Penulis juga tidak terlalu mengikuti pemberitaan.

Masih bingung di mana sih lokasi kecamatan ini? Jika kalian hendak ke Bengkulu, Jambi, dan Padang via jalur lintas tengah Sumatera maka kalian akan melewati Kecamatan Kikim. Jaraknya dari Kota Lahat sekitar satu jam perjalanan. Jalannya berkelok-kelok, pada kedua sisi jalan kalian akan melihat kebun karet dan kebun sawit yang paling sering dijumpai. Masyarakat Kikim kebanyakan berprofesi sebagai petani karet dan sawit. 

Mobil Travel ke Kikim

Cara menuju Kecamatan Kikim dapat menggunakan mobil travel dari Palembang. Jika ingin praktis pilihlah travel tujuan Tebing Tinggi yang akan melalui kecamatan ini, karena jika menggunakan travel tujuan Lahat maka kalian akan diantarkan di sekitar Kota Lahat saja, sedangkan jarak dari Kota Lahat menuju Kecamatan Kikim Timur masih jauh sekitar satu jam berkendara motor. Kondisi jalan beraspal, meski kadang ada beberapa titik longsor dijumpai.

Untuk melanjutkan perjalanan dari Kota Lahat menuju Kikim dapat menggunakan "taksi", begitu masyarakat setempat menyebut angkutan mobil keranjang yang dapat dijumpai di terminal benglap Kota Lahat. Nanti kalau sudah tiba di terminal benglap tanya saja dengan sopir-sopir yang mangkal, sebutkan tujuan desa yang hendak sobat tuju, biaya taksi saat ini Rp 20.000 rupiah. 

Cara lain menuju kecamatan ini adalah dengan menggunakan kereta api dari stasiun Kertapati Palembang menuju stasiun Lahat. Sebetulnya ada stasiun kecil di Kikim Timur, akan tetapi saat ini kereta tidak berhenti di stasiun ini. Setibanya di Stasiun Lahat dapat menggunakan taksi seperti yang penulis jelaskan sebelumnya. Terkait penginapan atau hotel di Kikim, belum ada satu pun di aplikasi traveloka, tiket.com, reddoorz, dll. Jadi sobat lebih baik menginap di hotel dalam Kota Lahat saja.

Bicara mengenai tempat wisata, Kecamatan Kikim memang tidak sepopuler Pagaralam dengan Gunung Demponya, Kecamatan Merapi-Lahat dengan Bukit Jempolnya, ataupun Gumay Ulu-Lahat dengan air terjun yang indah. Namun pada blog post ini Penulis akan memberikan rekomendasi kepada sobat pembaca mengenai wisata-wisata yang ada di Kikim. Ada apa saja? berikut ulasannya.

Jembatan Bungamas Kikim Timur

Bungamas merupakan ibu kota Kecamatan Kikim Timur, desa terbesar di kecamatan ini. Terdapat sebuah jembatan panjang yang menjadi ikon kecamatan Kikim. Jika diperhatikan, pagar-pagar di sisi jembatan ini mirip dengan Jembatan Ampera di Palembang. Mungkin saja ada kedekatan historis pembangunan, Penulis belum dapat memastikan lebih lanjut. Warna cat Jembatan Bungamas Kikim sering berubah, dulu sempat abu-abu, oranye, dan saat ini berwarna merah. 

Di bawah jembatan mengalirlah sungai Kikim yang merupakan salah satu anak dari sungai musi. Selain itu terdapat juga Sungai Saling yang alirannya bertemu dengan sungai Kikim. Kedua sungai ini airnya berwarna kehijauan jika musim kemarau, dasar sungai adalah bebatuan kerikil yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.

Berada di sebelah jembatan Bungamas terdapat jembatan lama pada zaman Belanda yang sudah rusak, hanya menyisakan dua tiang pemancang jembatan yang masih berdiri. Pada sore hari, jembatan kadang ramai oleh masyarakat yang nongkrong di jalur pejalan kaki (pedestrian). "Metangkan ahi" dalam bahasa setempat, atau melihat sunset dari jembatan ikonik Kikim ini. 

Jika ingin melihat suasana jembatan dari ketinggian, sobat bisa menuju ke tanah tinggi "badas" yang terletak di kampung 40 Desa Bungamas. Jalan menuju ke sana tidak jauh dari persimpangan tiga kalangan Bungamas. Pemandangan yang terlihat menakjubkan, pegunungan Bukit Barisan dapat terlihat jika cuaca sedang cerah. Saat malam hari jembatan Bungamas gelap gulita, belum ada lampu jalan yang dipasang.

Aliran Sungai Kikim

Kenapa kecamatan ini dinamai Kikim? karena ada aliran sungai bernama Kikim yang mengalir dari hulu ke hilir kecamatan. Masyarakat sekitar memanfaatkan sungai Kikim untuk mandi, mencuci pakaian, menambang pasir dan kerikil untuk bahan bangunan. Di Sungai Kikim juga dapat ditemukan batu akik, dulu saat booming batu akik ramai sekali masyarakat yang mencari di sungai Kikim.

Sobat bisa berswafoto atau mandi di aliran sungai. Jika sobat menyukai fotografi, objek human interest aktivitas masyarakat di sungai bisa menjadi opsi fotografi yang menarik. Seperti memotret perahu bambu yang sedang bersandar, masyarakat setempat menyebutnya dengan nama "lanting".

Kawasan Persawahan Kikim

Selain Kebun Karet dan Sawit, Kecamatan Kikim terdapat juga persawahan seperti yang ada di Desa Penandingan, Pseksu dan Desa Pagar Jati, Kikim Selatan. Sawah yang menghijau dengan latar perbukitan sering dijadikan lokasi prawedding. Perhatikan langkah kaki kalian jika hendak berfoto, jangan sampai kaki kalian menginjak tanaman padinya ya :).

Bagi sobat yang hobi fotografi, lokasi ini sangat direkomendasikan karena pemandangannya indah. Sobat bisa memotret petani yang sedang mengecek sawah sambil mengendong kinjar (anyaman yang terbuat dari rotan). Terdapat juga pondokan petani yang digunakan untuk berteduh dan istirahat, masyarakat setempat menyebutnya dengan "dangau".

Pemandian Luko Indah 

Objek wisata ini lokasinya di Desa Karang Endah, Kecamatan Kikim Timur. Menyajikan pemandangan aliran air yang tenang yang diapit bebatuan besar, serta tumbuh pohon-pohon bambu di sekitar sungai. Wisata ini baru-baru ini diperhatikan oleh karang taruna desa dengan menambahkan jembatan bambu dan pembangunan toilet untuk pengunjung. Penulis belum pernah datang ke sini, jadinya tidak mempunyai koleksi foto pribadi.

Penjual Durian Kikim di Pinggir Jalan

Kecamatan Kikim terkenal mempunyai banyak pohon durian yang berbuah pada musim penghujan, sekitar bulan Desmber sampai April. Masyarakat biasanya menjual buah durian di pinggir jalan Lintas Tengah Sumatera, harganya terbilang murah dari Rp 5.000 sampai Rp 25.000 tergantung besar kecilnya ukuran buah. 

Kalau rasa jangan ditanya, manis :) Kalau bingung memilih buah durian yang hendak dibeli, jangan ragu untuk meminta penjualnya untuk memilihkan. Mereka biasanya sudah mengerti yang mana buah berkualitas bagus. Biar makin yakin makan ditempat saja, minta dibukakan langsung kepada penjualnya. Kikim terkenal juga dengan olahan buah durian yaitu "tempoyak", makanan yang terbuat dari durian yang telah difermentasi.

Itulah rekomendasi tempat wisata di kecamatan Kikim, Kabupaten Lahat. Bagaimana sobat tertarik untuk datang? semoga blog post ini bermanfaat. -dodonulis.