Akhir Pekan di Taman Lapangan Banteng
Di bagian sentral, berdiri gagah sebuah monumen yang diberi nama "Monumen Pembebasan Irian Barat". Di bagian atas monumen terdapat patung seorang yang sedang merentangkan tangan dan kaki dengan rantai yang terlepas.
Monumen ini dibangun pada tahun 1963, sebagai bentuk peringatan bergabungnya Irian Barat kepangkuan tanah air Indonesia setelah melalui proses yang panjang. Terdapat relief atau ilustrasi yang menggambarkan Konferensi Meja Bundar yang dilaksanakan tahun 1949.
Salah satu butir hasil konferensi tersebut adalah penyelesaian masalah Irian Barat ditangguhkan setahun setelah di penyerahan kedaulatan. Akan tetapi tidak kunjung selesai hingga bertahun-tahun. Prosesnya dijelaskan dalam catatan-catatan yang ada di sebelah dinding-dinding monumen. Terdapat juga relief Kapal RI Macan tutul yang tenggelam dalam pertempuran di Laut Aru tahun 1962.
Di sekitaran area monumen, terdapat theater area yang menyuguhkan pertunjukan air mancur menari sebanyak tiga kali pada pukul 18.30, 19.30, dan 20.30 WIB pada akhir pekan. Lagu-lagu nasional dan daerah diputar, mengiringi lontaran air dengan lampu sorot yang bermacam-macam warna. Meliuk-liuk dan membuat formasi yang membuat pengunjung terkesan saat menyaksikannya.
Namun saat ini, selama masa pandemi pertunjukan air mancur menari di
taman lapangan banteng ditiadakan. Tempat duduk di area teater juga
diberikan tali pembatas dilarang masuk. Jika cuaca sedang cerah, sobat bisa menyaksikan pemandangan matahari saat akan terbenam.
0 komentar