Menyimak Matahari Terbit di Pantai Sanur Bali
Pulau Bali sudah sangat populer dengan sektor parawisatanya, keindahan alam dan kekayaan budaya menjadi daya tarik jutaan wisatawan domestik dan mancanegara untuk berlibur ke Pulau Dewata. Banyaknya tujuan wisata di Bali terkadang membuat pengunjung kebingungan memilih tempat yang harus dituju terlebih dahulu.
Rasa-rasanya 2-3 hari saja tidak cukup untuk mengunjungi semua tempat wisata di Bali, oleh karena itu sobat harus menentukan prioritas tempat-tempat yang akan dituju. Tentunya harus disesuaikan dengan minat sobat, apakah lebih suka pantai, gunung, Danau, Air Terjun, Menyaksikan pagelaran seni/budaya, atau mungkin nongkrong di cafe-cafe yang banyak djumpai di Bali.
Salah satu pilihan tempat berlibur di Bali adalah Pulau Nusa Penida, yang terletak di sebelah tenggara Pulau Bali. Lalu bagaimanakah cara mengunjunginya? salah satu caranya dengan naik kapal cepat dari Dermaga Pantai Sanur. Ulasan lengkapnya akan dibahas di postingan berikutnya.
Sebelum pergi ke Nusa Penida, penulis datang terlebih dahulu ke Pantai Sanur pada pukul 5.30 WITA. Memang terlalu cepat karena jadwal kapal cepat pukul delapan pagi, tetapi tujuan penulis datang lebih awal yaitu untuk menikmati keindahan matahari terbit di Pantai Sanur.
Pantai Sanur
Ketika penulis tiba di Pantai Sanur, pengunjung sudah ramai yang datang. Pondok-pondok sudah diisi oleh para pengunjung yang datang lebih duluan. Tetapi tenang, di sekitar Pantai Sanur terdapat warung-warung yang menyediakan tempat duduk di sisi pantai.
Matahari perlahan naik ke cakrawala, pagi itu cuaca sedang cerah dan matahari terlihat sempurna. Langit berwarna jingga terlihat di sebelah timur, siluet-siluet pengunjung yang sedang duduk dan berdiri di dekat pondok terpotret indah di layar kamera.
Sungguh, pemandangan yang membuat semangat merekah di pagi hari. Energi-energi positif dari sang surya berhasil mensugesti penulis untuk berpikir tenang pagi itu. Suara hempasan ombak yang tenang menambah kesyahduan pagi. Langit perlahan berganti warna menjadi biru, ditemani awan-awan tipis.
Sungguh, pemandangan yang membuat semangat merekah di pagi hari. Energi-energi positif dari sang surya berhasil mensugesti penulis untuk berpikir tenang pagi itu. Suara hempasan ombak yang tenang menambah kesyahduan pagi. Langit perlahan berganti warna menjadi biru, ditemani awan-awan tipis.
Meski suasana ramai pengunjung, penulis merasa sendiri di sini. Karena tidak ada yang kenal dengan pengunjung lain :D. Pemandangan sebuah gunung terlihat dari Pantai Sanur, penulis tidak tau gunung apa yang sedang penulis lihat. Apakah benar Gunung Agung?
Untuk mengisi waktu yang luang, penulis mencoba berjalan sepanjang Pantai Sanur. Penulis melewati jalan kecil yang sudah di semen. Di dekat Pantai Sanur dapat di jumpai hotel-hotel dengan berbagai tipe dan harga.
Jarum jam menunjukkan pukul tujuh waktu setempat, penulis berjalan menuju loket kapal cepat bernama "El Rey Junior". Bersiap untuk menyeberang ke Nusa Penida. Saat itulah penulis mendapatkan empat teman baru dari Kota Surabaya, dua orang laki-laki dan dua orang perempuan. Bersama mereka lah penulis menelusuri jalanan di Pulau Nusa Penida. Apa kabar lur? semoga sehat selalu ya.
Selain Kapal Er Rey Junior, ada banyak pilihan kapal cepat lain yang tersedia di Pantai Sanur. Jika sobat pergi saat musim libur panjang, sobat harus memesan tiketnya sebelum hari keberangkatan, karena rawan kehabisan.
Letak loket kapal cepat di Pantai Sanur ada di Jl. Sanur Beach Street Walk. Jika sobat kebingungan cari saja di google maps dan ketikkan "sop ikan mak beng sanur", lokasinya tidak jauh dari tempat makan itu.
Sekian catatan penulis ketika menikmati keindahan matahari terbit di Pantai Sanur, catatan perjalanan Penulis di Pulau Nusa Penida dapat dibaca pada "Keliling Nusa Penida Selama Satu Hari" . Semoga tulisan ini bermanfaat bagi sobat pembaca.
0 komentar