Potret Kali Besar Kota Tua Jakarta yang Menawan
Kota Tua memang selalu identik dengan Museum Fatahillah, gedung berwarna putih beratap merah yang dulunya bernama Stadhuis van Batavia. Di depannya terdapat sebuah pelataran yang luas dan dikelilingi bangunan-bangunan kuno berarsitektur khas eropa. Tempat ini selalu ramai dikunjungi pengunjung terutama saat akhir pekan.
Pada tulisan kali ini penulis tidak akan membahas mengenai Museum Fatahillah, karena fokus penulis kali ini tertuju kepada kawasan yang berada di dekatnya yaitu Kali Besar Kota Tua. Sebuah kawasan yang dulunya terkesan tidak terawat dan banyak sampah, telah berganti wajah menjadi kawasan yang rapi dan indah.
Penulis mengunjunginya pada tanggal 22 Juni 2019 yang lalu, bertepatan dengan HUT Jakarta ke 492.
Di sekitar Kali Besar terdapat bangunan-bangunan tua yang menjadi saksi bisu sejarah panjang kawasan ini. Pengunjung dapat berjalan kaki mengelilingi kawasan ini karena sudah disediakan jalur pedestrian. Terdapat beberapa patung yang menarik di jalur pedestrian ini, seperti patung petugas kebersihan, patung orang yang sedang mengecat, patung anak sekolah dasar, dan patung seorang bapak yang sedang duduk sambil membaca buku.
Di sekitar Kali Besar terdapat bangunan-bangunan tua yang menjadi saksi bisu sejarah panjang kawasan ini. Pengunjung dapat berjalan kaki mengelilingi kawasan ini karena sudah disediakan jalur pedestrian. Terdapat beberapa patung yang menarik di jalur pedestrian ini, seperti patung petugas kebersihan, patung orang yang sedang mengecat, patung anak sekolah dasar, dan patung seorang bapak yang sedang duduk sambil membaca buku.
Lalu terdapat sebuah jembatan yang cukup lebar di area tengah Kali Besar. Tersedia tempat duduk bagi pengunjung yang ingin bersantai. Kawasan ini juga dihiasi taman-taman bunga yang indah. Salah satunya Bunga Bougenville yang saat itu sedang mekar.
Terdapat jembatan apung di atas air Kali Besar, namun masih tidak dibolehkan untuk masuk dan berjalan ke jembatan apung tersebut. Pagar dengan tulisan dilarang masuk diletakkan di depan pintu masuk jembatan. Jangan nekat masuk ya kalau sudah dilarang !.
Warna air Kali Besar berwarna hijau kehitam-hitaman. Sulit di temui sampah di air Kali Besar, mungkin karena pasukan oranye yang rutin membersihkannya. Kebersihan di kawasan Kali Besar didukung juga dengan tersedianya kotak sampah yang diletakkan di beberapa area.
Waktu terbaik berkunjung yaitu pagi hari, di saat terik matahari belum terlalu panas. Tersedia juga beberapa pedagang makanan yang berada di dekat pintu masuk pelataran Museum Fatahillah. Bagi sobat yang ingin berkunjung ke Kali Besar tetap jaga kebersihan ya,
kasian pasukan oranye sudah capek-capek membersihkan tetapi kalian
malah mengotori.
Jika sobat ingin ke sini dengan kendaraan umum, terdapat Halte Transjakarta Kali Besar Barat di kawasan ini. Saat itu penulis pergi ke sini dengan sepeda motor, terdapat tempat parkiran yang di sediakan namun tidak terlalu luas.
Suatu saat penulis ingin mengunjunginya pada malam hari, sepertinya menarik kalau memotret cahaya lampu yang memantul di air kali besar. Nanti jika sudah terealisasi, mudah-mudahan hasilnya akan diceritakan di blog ini.
0 komentar