Siang hari yang terik pada hari Jumat, 1 Juni 2018. Pesawat Sriwijaya Air yang membawa saya berhasil landing dengan halus di Bandara Kualanamu Medan. Pada blogpost kali ini Saya akan bercerita tentang perjalanan Road Trip dari Medan ke Banda Aceh dengan menggunakan Bus Sempati Star. Mungkin sebagian sobat bertanya, mengapa berangkat dari Kota Medan dan tidak langsung memesan tiket
penerbangan langsung menuju Banda Aceh? alasannya karena saya
menggunakan tiket promo Sriwijaya Air dan maskapai tersebut tidak
menyediakan rute Jakarta ke Kota Banda Aceh. Jadinya saya memesan tiket pesawat menuju Kota Medan yang letaknya paling dekat dengan Kota Banda Aceh.
Rencana perjalanan ini sudah disiapkan dua minggu sebelumnya, bermula dari obrolan singkat bersama Dicky dan Faliq setelah selesai salat di masjid kantor. Karena ajakan dan godaan dari mereka berdua saya ikut membeli Sriwijaya Travel Pass, tiket promo satu tahun terbang bersama maskapai Sriwijaya dan Nam Air.
Karena maskapainya tidak menyediakan rute direct Jakarta ke Banda Aceh, saya akan melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh dengan Bus Sempati Star. Perjalanan road trip terlama saya yang tidak terlupakan, hampir 10 jam lamanya di bus. Kesan lainnya adalah Kami berangkat ketika menjalankan puasa ramadhan.
Harga Bus Sempati Star Medan Banda Aceh
Saya memesan tiket bus melalui Traveloka dengan harga Rp.160.000, tergolong murah karena saat itu sedang ada promo lewat situs traveloka. Referensi memakai jasa Sempati Star ini setelah membaca blog Satya Winnie, seorang Travel Blogger yang telah melanglang buana ke tempat-tempat keren di Indonesia.
Saya iseng mengecek kembali harga tiket terbaru per Juni 2022 Sempati Star dari Medan ke Banda Aceh harganya saat ini yaitu Rp 300.000 untuk tipe Super High Deck Double Glass (Scania)
Pool Bus Sempati Star Medan
Setelah tiba di Bandara Kualanamu, Kami memesan taksi online menuju pool Bus Sempati Star yang berada di Jl. Asrama, Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Sei Sikambing C. II, Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara. Selain rute Medan-Banda Aceh, Sempati Star juga menyediakan rute lain seperti Medan-Lhokseumawe, Medan-Meulaboh, dan Medan-Takengon. Sebetulnya masih ada jurusan lain tetapi saya lupa persisnya apa saja hehehe.
Waktu tempuh dari Bandara menuju pool bus sekitar satu jam, setelah tiba saya melihat sebuah bus bertingkat dua dan berwarna kuning sedang terparkir. Jujur, baru kali itu saya merasakan naik bus double decker yang berukuran besar dan terlihat mewah. Kami pun menuju loket untuk mengkonfirmasi pesanan dan posisi tempat duduk, setelah itu membeli cemilan untuk persiapan berbuka puasa nanti. Beli cemilannya tidak perlu jauh-jauh, karena terdapat minimarket di dalam pool.
Setelah melihat tampilan luar bus, saya masuk ke dalam dan makin terkagum dengan fasilitasnya. Deck bagian bawah dikhususkan untuk penumpang first class tentunya dengan harga yang lebih mahal. Saya, Faliq, dan Dicky duduk di deck bagian atas. Komposisi tempat duduknya adalah 2-2.
Penumpang mendapatkan fasilitas seperti kursi empuk yang luas beserta bantal dan selimut yang tebal. Terdapat juga toilet di deck bawah yang dapat digunakan semua penumpang, jadi tidak perlu khawatir kalau kebelet buang air. Saya kaget ketika menyadari bus ini menyediakan fasilitas TV entertain yang berada di depan kursi masing-masing. Penumpang bisa menonton film-film yang lumayan terupdate. saya saat itu mencoba memutar film Fantastic Beast and Where to Find Them, meskipun sudah pernah menonton di bioskop tetapi film ini tetap menarik untuk ditonton ulang.
Salah satu nilai tambah dari pelayanan Bus Sempati Star adalah ketepatan waktu keberangkatannya. Pada pukul 16.10 WIB sesuai dengan jadwal yang tertera di tiket, bus pun bergerak meninggalkan Kota Medan. Penumpang yang ada di dalam bus tidak terlalu penuh, mungkin hanya setengah kapasitasnya saja.
Saat azan maghrib berkumandang, bus berhenti di depan Masjid Nurul Iman yang terletak di Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat. Saya berbuka puasa ala kadarnya bersama Dicky dan Faliq dengan cemilan yang tadi dibeli saat di minimarket.
Saya beranjak ke masjid, di sana terlihat rombongan bapak-bapak desa setempat yang sedang berbuka puasa bersama, mereka pun mengajak Kami untuk ikut bergabung makan bersama. Ajakan yang sungkan untuk ditolak :). Saya pun bergabung bersama mereka, ikut menyantap gorengan, buah kurma, dan teh manis yang disediakan. Sungguh indahnya kebersamaan dan kekeluargaan sesama muslim yang saya rasakan saat itu.
Bus pun kembali melaju, selama perjalanan saya lebih banyak tertidur. Bus kembali berhenti ketika waktu sahur di sebuah rumah makan, sebetulnya saya tidak terlalu bernafsu untuk makan sahur karena efek mual dan lelah selama perjalanan. Tapi kalau tidak makan sama sekali bagaimana bisa kuat explore Aceh dan Sabang, pikir saya.
Bus pun kembali melanjutkan perjalanan, langit pun perlahan menerang. Saya tiba di Terminal Batoh Aceh sekitar pukul enam pagi. Sebuah pengalaman baru bagi saya melakukan perjalanan berjam-jam
dengan menggunakan bus ke provinsi paling barat di Indonesia, super excited. Seperti yang tertera di judul, tulisan ini merupakan prolog atau catatan pembuka saya saat mengunjungi beberapa tempat di Banda Aceh dan Sabang. Semoga tulisan ini bermanfaat ya sobat pembaca :).
Cerita lanjutan dapat dibaca pada : Traveling ke Sabang.
2 komentar
bang, searching di traveloka nya apa yah ?
BalasHapusdi traveloka pilih bagian bus, lalu keberangakatnnya ketik medan terus tujuannya ketik banda aceh. nanti banyak pilihan bus nya. kami dulu pilih sempati star berangkatnya jam 4 sore, dapet bus double decker. sepertinya sudah banyak berubah jadwalnya aku cek di traveloka yang bus double deckernya berangkat malem.
Hapus