Saya kembali lagi ke Bengkulu. Akhirnya setelah sekian lama, eh gak lama-lama banget sih, 2014 yang lalu terakhir ke sini. Waktu itu sempat satu minggu hidup di sini, tinggal di kamar kos 2x3 dengan kamar mandi luar. Saya masih teringat saat menggunakan angkot B2 bolak-balik dari Rawamakmur ke Unib Belakang.
Berkesempatan mengunjungi Bengkulu lagi adalah refleksi memori indah itu semua. Dijemput oleh salah satu teman di Bandara Fatmawati Soekarno pada sabtu pagi, saya antusias sekali memperhatikan tiap sudut-sudut kota. Bengkulu tidak banyak yang berubah. Saya sudah menyiapkan itinerary singkat selama dua hari di Bengkulu. Mungkin akan bermanfaat bagi kalian yang ingin datang ke sini.
Saya singgah dulu untuk makan siang di sebuah warung makan, setelah itu barulah memulai perjalanan mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Bumi Rafflesia. Motor pun membelah jalanan yang masih basah karena bekas air hujan tadi pagi.
Benteng Marlborough, buatan Inggris terbesar di Asia Tenggara
Tempat ini wajib sobat kunjungi ketika sedang liburan di Bengkulu. Bangunan pertahanan bersejarah ini merupakan peninggalan Inggirs yang dbangun pada tahun 1714-1719. Dulunya benteng ini juga dijadikan sebagai kantor dan penjara.
Jika sobat mempunyai kamera Drone dan menerbangkannya ke atas benteng, maka bentuknya terlihat seperti kura-kura. Setiap sudutnya terdapat meriam yang tidak berfungsi lagi. Sobat bisa melihat laut Samudera Hindia di salah satu sisi benteng.
Luasnya sekitar 44.000 meter persegi, dindingnya memiliki ketebalan hingga tiga meter, dan tingginya hingga 8,5 meter. Amazing !. Ketika berjalan ke pintu masuk benteng, sobat akan melewati jembatan kayu.
Di dalam kawasan benteng terdapat beberapa bekas ruang penjara dan meriam. Lalu terdapat ruangan layaknya museum yang memuat informasi tentang sejarah penguasaan Inggris di Bengkulu. Terdapat patung Thomas Stamford Raffles juga di museum.
Rumah Pengasingan Bung Karno
Tahun 1938-1942, bapak proklamator kemerdekaan Indonesia yaitu Ir. Soekarno sempat diasingkan di Bengkulu. Meski sudah pernah beberapa kali ke Bengkulu, baru kali ini Saya masuk ke dalam rumah pengasingan Bung Karno.
Halaman rumah cukup luas dengan taman bunga yang rapi. Di dalam rumah ini terdapat kamar tidur dengan ranjang besi, ruang tamu, sepeda ontel, dan terdapat juga foto-foto Bung Karno. Jika sobat tertarik membaca biografi dan kisah beliau, silahkan membaca buku "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat" karya Cindy Adams.
Cobalah untuk mengunjungi rumah kediaman Ibu Fatmawati Soekarno yang letaknya tidak jauh dari sini. Rumah berpentuk panggung dengan ukiran khas melayu.
Pantai Sungai Suci
Untuk menuju Pantai Sungai Suci, saya menempuh waktu selama 30 menit berkendara motor. Hal yang paling menarik adalah terdapat pulau kecil yang dihubungkan dengan jembatan gantung gandeng atau kembar. Instagramable buat yang doyan foto ala-ala di sini. Disediakan juga tempat duduk untuk bersantai. Katanya sih pantai ini mirip sekilas dengan Tanah Lot di Pulau Bali, apa iya? :D .
Pantai Panjang
Pantai Panjang adalah lokasi favorit di Bengkulu dalam mengisi aktivitas di akhir pekan. Tempat terbaik menyaksikan matahari terbenam di Bengkulu. Pengunjungnya selalu ramai, ada yang hanya sekedar duduk-duduk santai, ada yang bermain voli pantai, ada yang melakukan jogging, dan lain-lain.
Ombak di pantai panjang tidak terlalu tinggi dengan pasir yang luas, sangat cocok untuk tempat rekreasi. Ada satu hal yang membuat saya sedikit kecewa ketika berada di Pantai Panjang, sampahnya ! Duh kapan ya Pantai Panjang bisa bersih. Ayolah dari dulu hingga sekarang masih seperti ini, padahal potensi wisatanya besar sekali. Pantai Terpanjang di Indonesia loh ini.
Nama danaunya cukup serius ya, apa sebegitu bencinya sehingga dendamnya tidak sudah-sudah? Ada banyak cerita maupun legenda mengapa nama danaunya seperti ini. salah satunya adalah cerita pemerintah Belanda yang dulunya ingin membangun bendungan namun terbengkalai dan tidak selesai. Dalam Bahasa Belanda bendungan berarti Dam, sehingga danau ini dinamai "Dam Tak Sudah". Lama kelamaan entah bagaimana berganti menjadi "Danau Dendam Tak Sudah".
Tempat-tempat yang saya ulas di atas bisa sobat kunjungi saat berlibur di akhir pekan di kota bengkulu. Jika Sobat mempunyai waktu yang cukup lama, sobat dapat berkunjung melihat bunga Rafflesia di Hutan Cagar Alam Taba Penanjung. Namun tidak setiap hari mekar, untuk mempermudah mendapatkan informasi sobat bisa follow akun instagram komunitas peduli puspa langka @kpplbengkulu. Pada akun tersebut terdapat informasi di mana saja Bunga Rafflesia mekar.
2 komentar
Mantap saudaraku lanjutkan.
BalasHapusharapan nya semoga hobby bisa berujung suatu karya yg bisa dijual
namanya tidak muncul... Terima kasih kakak/ayuk sudah berkunjung :) terima kasih jg sudah mendoakan.
Hapus